Selasa, 04 Juni 2013

RANGKAIAN BATTERY CHARGER


 

 RANGKAIAN BATTERY CHARGER


Alat yang mudah dibuat untuk mengenal lebih dekat free energy adalah alat untuk pengisi ulang beterai. Cara kerja dari pengisi baterai ini adalah dengan memutuskan arus yang melewati suatu kumparan. Pada saat arus yang melalui kumparan diputuskan akan terjadi induksi balik yang mempunyai voltase lebih besar dengan arus yang lebih kecil. Bila arus balik ini dimanfaatkan untuk mengisi ulang baterai, maka baterai tersebut akan mempunyai umur pakai yang lebih lama.

Seringkali baterai yang sudah pendek masa pakainya bisa diperpanjang umurnya dengan cara ini. Beberapa orang malah juga mempergunakannya untuk mengisi ulang baterai biasa seperti baterai ABC yang banyak kita temui.

Baterai yang sudah di charge dengan rangkaian ini biasanya umurnya lebih lama dan saat di charge baterai tidak akan panas. Makin lama dicharge dengan cara ini akan makin lama umur pakainya.

Bila anda mempunyai baterai yang gampang drop, tidak ada salahnya mencoba metode ini.

Beberapa rangkaian yang sekarang ini populer adalah (bedini circuit tidak diikutkan karena termasuk yang dipatenkan, lagipula circuit lain lebih baik dari pada Bedini circuit untuk masalah isi ulang):

dengan IC 555





rangkaian joule thief NPN


rangkaian joule thief PNP


rangkaian Imhotep Radiant Oscillator


rangkaian relay modifikasi


 
 rangkaian tesla switch


 

                                                                   
                                                                    
rangkaian dengan bantuan kapasitor

                                                                                                                                  



Beberapa dari rangkaian ini mengikutkan neon. Neon disini adalah lampu neon kecil. Namun apabila setingnya pas, anda juga bisa menggunakan lampu hemat energi yang sudah dilepas rangkaiannya seperti contoh dibawah:






Rangkaian terakhir yang tidak membuat transistor dan trafonya panas, coil yang dipakai adalah trafo 12volt, bagian 12voltnya:



















Rangkaian Battery Charger Sederhana
-Pada kondisi tertentu battery charger sangat dibutuhkan, bila coil charger pada kendaraan rusak misalnya. Rangkaian battery charger sederhana ini benar benar hanya memerlukan komponen yang sedikit. Rangkaian charger ini mempunyai tegangan output 12V.
Pada dasarnya in merupakan catu daya 12VDC yang dilengkapi dengan Amperemeter untuk memantau arus yang mengalir pada battery. Rangkaian dioda penyearah 1N4007 menyearahkan arus AC yang keluar dari trafo yang selanjutnya sebuah elco 2200uF akan membuat keluaran lebih bersih dan stabil..
Bila kita memiliki sebuah baterai dengan kondisi kosong dan diberikan charge dengan rangkaian ini maka pada amperemeter akan terbaca sekitar 1-3A. Seiring dengan proses charging, semakin besar arus yang diterima baterai maka arus charge dari rangkaian akan secara perlahan turun, sehingga pada saat pertama akan terbaca arus tinggi oleh amperemeter dan berangsur angsur turun.













   Dan akhirnya jika kondisi baterai sudah penuh maka pembacaan amperemeter akan menjadi nol. Saya sudah mencoba dengan menggunakan amperemeter ( AVO ) digital dan bekerja dengan baik. Selalu perhatikan posisi plus (+) dan minus (-) baterai dan charger. Salah memberikan polaritas akan berakibat fatal bagi baterai maupun bagi rangkaian.
Sebagai catatan, pada rangkaian battery charger sederhana diatas digunakan dioda 1N4007 yang memiliki kapasitas 1A, akan lebih bila menggunakan dioda penyearah 3A misalnya 1N5402.
Begitu juga dengan elco yang digunakan, akan lebih baik jika menggunakan  elco dengan spesifikasi 2200uF dengan tegangan 50VDC.
Cukup sederhana bukan rangkaian battery charger sederhana ini ?
Related Words :
dioda 1n4007,artikel baterai charger,artikel baterai recharger,batrei sederhna,charger baterai sederhana,charger sederhana,rangkaian battery charge sederhana,Rangkaian charger dan penyearah,rangkaian kendaraan yang menggunakan diode










Prinsip Kerja Rangkaian Charger Otomatis
Pada saat baterei kosong kita pasang pada terminal pengisian, transistor Q1 akan langsung aktif dikarenakan arus akan mengalir melalui R1 dan akan memicu basis transistor Q1. Pada kondisi ini arus yang akan mengisi baterei sebagian besar berasal dari kolektor Q1 yang terhubung langsung dengan terminal positif supply. Kemudian selama proses pengisian berlangsung kenaikan tegangan pada baterei akan memperbesar arus yang mengalir pada basis Q2 melalui R5 10 Kohm, VR1 dan dioda D2. VR1 merupakan komponen yang digunakan sebagai kalibrasi awal untuk menentukan posisi yang tepat dalam perencanaan proses switching rangkaian. Untuk VR1 Anda bisa menggunakan trimpot atau potensio sesuai dengan selera Anda. Pada awal pengisian, aturlah potensio pada posisi LED indikator D3 pada kondisi mati, serta arus yang mengalir masuk pada kolektor Q1 tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
Jika baterei sudah terisi penuh maka LED indikator secara otomatis akan menyala dikarenakan kenaikan tegangan pada baterei yang di-charge akan menyebabkan kenaikan arus yang mengalir pada basis transistor Q2 serta akan memutuskan siklus pengisian akibat transistor Q1 mengalami cut-off dikarenakan kekurangan arus basis. Mengapa pada kondisi tersebut Q1 akan mengalami kekurangan arus basis hal ini dikarenakan hampir semua arus yang mengalir pada R1 10 K ohm akan berpindah ke dioda D1 yang secara logika terhubung langsung dengan ground akibat Q2 mengalami jenuh.
Charger dan baterai menjadi dua sejoli yang tidak terpisahkan, untuk itu Anda perlu memiliki rangkaian charger otomatis.

sumber : infoservicetv.com